Gridmotor.id - Ada-ada saja kelakuan para pengurus desa ini untuk menyadarkan warga sekaligus menyetop penularan covid-19.
Bagi siapapun yang melintas desa ini pasti gemetar apalagi jika meliatnya di malam hari.
Di Kabupaten Kediri contohnya, sebagian besar akses jalan masuk pemukiman ditutup total, tapi ada warga yang kreatif untuk mengedukasi masyarakat.
Yakni menutup jalan dengan keranda mayat dan pocong serta pagar bambu.
Baca Juga: Viral! Pemudik Ketakutan Pilih Pulang Lagi, Setelah Kampungnya di Lockdown Petasan Bambu
Baca Juga: Viral Seorang Pria Ngamuk Bongkar Barikade Jalan, Pemotor dan Polisi Cuma Bisa Liatin
Hal ini, sontak membuat geger media sosial (medsos) dan mendapat tanggapan beragam warganet dalam beberapa hari ini, terutama hari pertama Idul Fitri 1441 H.
Apalagi, di portal dekat keranda mayat dan pocong bertuliskan, “Ojo rono rene. Dek omah aee, nek gak pingin numpak kene kereto jowo.
Yang artinya "Jangan ke sana-sini, di rumah saja, kalau tidak ingin naik kereta jawa/keranda)."
Diketahui, keranda mayat beserta pocong itu dipasang warga RT 02 / RW 02 Dusun Tondomulyo, Desa Gadungan Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.
Baca Juga: Viral! Ojol Marah-marah ke Tenaga Medis dengan Video Indonesia Terserah, Berakhir Seperti Ini
Dilansir dari beberapa sumber, Ketua RT 02/RW 02 Solikin menjelaskan, pemasangan keranda mayat untuk penutupan jalan itu dimaksudkan sebagai peringatan agar masyarakat dari luar daerah tidak masuk ke gang jalan Melon untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Sekedar diketahui, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kediri cukup tinggi.
Terhitung, per Minggu malam (24/5/2020) bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri merilis, ada 81 kasus positif Covid-19.
Tonton videnya, klik disini.
Source | : | |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR