GridMotor.id - Beberapa kerajaan seperti Keraton Agung Sejagat, Sunda Empire, dan lainnya bikin gempar di awal tahun baru 2020.
Pimpinan Keraton Agung Sejagat, Sinuwun Toto Santoso Hadiningrat sampai mengklaim punya 450 pengikut.
Selain itu, Rangga Sasana yang merupakan pimpinan Sunda Empire juga bikin gempar media sosial.
Gak sampai di situ, ada kerajaan baru yang muncul di Nganjuk, Jawa Timur.
Yaitu Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) yang mulai sosialisasi di Pasar Burung Warujayeng, Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur.
Kerjaan Indonesia Mercusuar Dunia dipimpin oleh seorang pria bernama Mr Donny Pedro.
Baliho tentang kerjaan IMD ingin mensejahterakan Indonesia.
Aksi kemunculan kerajaan baru itu langsung viral di media sosial.
Baca Juga: Sudah Salah Malah Ngeyel, Pemotor Nekat Masuk Jalur Transjakarta Ngamuk dan Adu Mulut dengan Petugas
Video munculnya kerajaan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) diunggah oleh akun facebook Opo Jare pada Kamis (30/1/2020).
Pemasangan kerajaan baru IMD ini sampai harus menghadang jalan di sekitar pasar.
Salah satu pemilik warung di situ sempat didatangi pihak kerajaan IMD.
"Kami tidak tahu mereka itu dari mana dan siapa saja, tapi yang kami lihat mereka kemudian pinjam kayu bambu sebentar untuk memasang sepanduk dan divideo sebentar," ungkap pemilik warung bernama Sunarmi itu.
Baca Juga: Pemotor Bandel yang Sering Masuk Jalur Busway Langsung Kapok, Surat Tilang Langsung Dikirim ke Rumah
Pemasangan baliho kerajaan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) sudah terjadi akhir Desember 2019.
Saat itu, pemasangan sepanduk IMD itu mendapat perhatian warga pengunjung pasar burung Warujayeng dan saling bertanya apa maksudnya.
"Setelah itu tidak ada kabar apapun, namun dalam dua hari terakhir ini video pemasangan sepanduk IMD itu ramai dibicarakan dan banyak yang datang ke warung saya menanyakan hal itu," lanjut Sunarmi.
Akibat video viral itu, polisi langsung gerak cepat.
Kapolsek Warujayeng, Kompol H Edy Hariadi membenarkan pihaknya telah meminta keterangan pasutri pemasang sepanduk IMD di pasar Burung Warujayeng pada akhir bulan Desember 2019 dan video viral belakangan di media sosial.
"Mereka bukan tersangka dan tidak ada penahanan terhadap keduanya," beber Kompol H. Edy Hariadi.
"Apa yang dilakukan memasang sepanduk itu bukan pidana setelah tidak ada unsur hasutan atau lainya, dan saat ini Polres Nganjuk yang menindaklanjuti itu," tutur Edy Hariadi.
Source | : | Surya.co.id,FB Opo Jare |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR